Ivano terduduk. Kepalanya tertunduk di depan pintu geraja.Sudah tak terhitung berapa orang turis di katerdral palermo yang berjubel-jubel harus menabrak tubuhnya yang menghalangi sebgai badan jalan masuk gerja. Tapi Ivano bergeming. Dia masih terus menatap pilar putih di depan katedral kota para mafioso eropa itu. Semua yang dikatakan raghi benar adanya. Ivano menangis membaca tulisan berwibawa…
Novel perjalanan ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan,saling mengisi,menentukan masa depan suatu peradaban.