UMUM
The secret of positive thinking
Bagaimana perasaan kita saat ini?
Apakah merasa gelisah ataukah selalu diliputi kegalauan?
Kapan merasa sangat bahagia?
Lebih banyak gelisah dan galau ataukah lebih dominan dengan bahagia?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan memberikan suatu kesadaran apapun yang terjadi pada diri kita adalah pantulan dari pikiran dan keyakinan diri kita, baik yang berkenaan dengan diri sendiri maupun orang lain.
Jangan terseret dengan perasaan-perasaan itu terlalu lama, sebab semuanya dapat dikendalikan dengan pikiran. Yakinlah kita dibekali Tuhan sebuah cara untuk menaklukkan diri kita sendiri yaitu dengan mengendalikan pikiran.
Sesungguhnya, ada dan tiada hanyalah kata semata yang kadang menyesakkan jiwa. Derita dan bahagia yang kita rasakan tidak ada arti setelah kita merasakannya. Jadi, mengapa kita terlalu mengikuti perasaan "menderita" atau mengejar "bahagia" dengan menghalalkan segala cara?
Semua rasa itu akan selalu datang dalam kehidupan kita. Sehingga, kita sendirilah yang harus mengendalikannya. Lantas, apakah kita tidak boleh mendapatkan kebahagiaan?
Pastilah harus kita upayakan. Perhatikanlah, bahwa segala sesuatu yang kita pikirkan, kita proyeksikan dan berhubungan dengan perasaan kita akan menarik sesuatu yang sejenis dengannya.
Perhatikanlah apakah teman-teman suka menolong kita? Ataukah mereka memusuhi kita? Setiap tindakan yang kita lakukan, maka kita akan menuai reaksi atau hasilnya. Jadi, apakah kita akan memilih kehinaan atau kemuliaan? Kita bebas memilih setiap detik kehidupan atau membuang-buang waktu dengan berkeluh kesah dan mencela orang lain. Hal ini jelas, setiap saat akal kita akan bekerja dengan cermat dan semangat. Ia akan membuka file-file data sejenis dengan yang kita pikirkan.
Itulah sebabnya, arahkan pikiran kita untuk selalu berpikir positif agar membawa kita pada tindakan yang benar dan terhindar dari perangkap hal-hal yang negatif. Hidup ini sangat berharga dan sakral. Semua tindakan kita lakukan untuk mencapai sasaran dengan sedikit kekhawatiran dan kecemasan jika kita melakukannya dengan jujur dan tulus. Inilah rahasia kemerdekaan jiwa "yang terbebaskan".
Tidak tersedia versi lain